PENAKLUK HARIMAU

Jul 27, 2011

Alkisah , ada dua orang lelaki berkawan akrab. Mereka masing-masing bernama, sebut saja, sulaiman dan Ismail. Mereka adalah orang yang shalih. Karena tempat tinggal mereka berjauhan, mereka sult untuk bertemu setiap saat. Tetapi ada tradisi mereka berdua untuk bertemu sekali dalam setahun. Ketika momennya tiba, Sulaiman yang selalu datang ke rumah Ismail.

Suatu hari, Sulaiman datang berkunjung ke rumah sahabatnya itu. Ketika ia sampai di depan rumah Ismail, ia mendapati pintu rumahnya tertutup rapat. Ia kemudian mengeuknya. Setelah beberapa kali ketukan, terdenga rsuara sahutan istri sahabatnya dari dalam rumah. "siapakah, ya?"

"Aku, saudara suamimu. Aku datang kemari untuk mengunjunginya karena Allah swt. Semata."
"O, dia sedang keluar mencari kayu bakar. Mudah-mudahan saja ia tidak kembali lagi!"
Begitu jawban istrituan rumah. Mendengar jawaban seperti itu, Sulaiman heran bercampur dongkol. Belum hilang herannya, ia masih dikagetkan lagi. Istri sahabatnya iu masihmenggumamkan kata-kata makian kepada Ismail, sang suami.

Sulaiman dipersilahkan duduk di beranda, kemudian mereka bercakap-cakap. Tak lama kemudian dataglah Ismail. Ia nampak menuntun seekor Harimaau yang dipunggunya terdapat sebongkok kayu bakar. Ketika Ismail melihat sahabatnya ada di rumahnya, Ismail langsung menghambur mendekatinya sambil mengucapkan salam hangat.

Kemudian ismail menurunan kayu bakar dari punggung harimau. Ia berkata kepada harimau itu. "Sekarang pergilah kamu, mudah-mudahan Allah swt. memberkatimu!"
Sambil mempersilahkan tamunya masuk ke dalam rumah, Ismail bercakap-cakap dengan sahabatnya itu. Disela-sela perbincangan mereka, terdengan suara istri Ismailyang terumenerus memaki suaminya dengan bergumam. Ismail yang dikenal orang shalih itu hanya diam saja. Di dalam hati, Sulaiman heran dan campur takjub akan kesabaran sahabatnya. Meskipun istrinya terus saja memaki-maki dirinya ia tidak memperlihatkan muka marah atau benci. Setelah puas bercakap-cakap, pulanglah Sulaiman dengan menyimpan rasa kagum kepada sahabatnya yang sanggup menekan rasa marahnya terhadap istrinya yang begitu cerewet dan panjag lidah.

Setahun berlalu sudah. Sbagaimana tradisi mereka, Sulaiman kembali mengunjungi rumah sahabatnya itu. Ketika sampai di depan pintu rumah Ismail, ia mengetuk pintunya. Dari dalam terdengar suara langkah kaki wanita, setelah pintu terbuka tampak wajah istri sahabatnya dengan senyum ramah menyapanya.

"Tuan ini siapa, ya?"

"Aku adalah sahabat suamimu. Kedatanganku hanyalah untuk silaturahmi semata."

"Oh, selamat datang, Tuan."

Sapaan istri sahabatnya itu begitu ramah, kemudian ia mempersilahkan sang tamu masuk ke dalam rumah. Terasa begitu teguh di hati. Tak lama kemudian sahabatnya Ismail datang. Ia kelihatan menenteng seikat besar kayu bakar di atas kepalanya. Segera mereka terlibat perbincangan sangat serius. Sempat Sulaiman menanyakan bebearapa hal yang ia herankan perihal keadaan Ismail dan istrinya yang menurutnya ada perbedaan dengan suasana tahun lalu. Sulaiman menanyakan bagaimana ia mampumenaklukkan seekor harimau yang buas itu sehingga mau memanggul kayu bakarnya. Mengapa ia sekarang tidak bersama-sama dengan binatang itu ??

"Ketahuilah saudaraku, istriku yang dahulu berlidah panjang itu sudah meninggal. Sedapat mungkin aku berusaha sabar atas perangai buruknya, sehingga Allah swt. memberiku kemudahan untuk menundukkan seekor harimau sebagaimana yang engkau lihat ketika itu. Semua terjadi berkat kesabaranku kepadanya. Lalu aku menikah lagi dengan perempuan yang shalihah ini. Aku sangat bahagia mendapatkannya, dan harimau itupun dijauhkan dariku. Aku memanggul kayu bakar sendiri karena kebahagianku."

1 komentar:

Anonymous said...

Sabar adalah emas....

Post a Comment

Personality

More »
 
 
 

Materi Lain

More »

Islam dan Barat

More »
 
Copyright © QUANTUM QUR'AN